Proses Panen dan Pasca Panen Padi yang Baik


Proses Panen dan Pasca Panen Padi yang Baik

Proses Panen dan Pasca Panen Padi yang Baik

Proses Panen dan Pasca Panen Padi yang Baik – Padi merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam kehidupan manusia, padi ini diduga berasal dari india atau indocina dan masuknya padi ke indonesia itu karena dibawaa oleh nenek moyang yang bermigrasi dari daratan asia sekitar 1500 SM. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua jenis sereal, setelah Jagung dan juga Gandum. Namun padi merupakan salah satu sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia.

Agar bisa mendapatkan padi yang baik dalam kualitas dan kuantitasnya maka memerlukan proses pemanenan dan pasca panen yang baik. Panen harus dilakukan apabila butir padi sudah cukup dianggap matang. Panen yang kurang tepat dapat mengakibatkan penurunan kualitas dari gabah ataupun beras.

Berikut ini tanda-tanda dari padi yang siap panen :

  • 95% gabah sudah menguning dan daunnya mengering
  • Umur optimal malai 30 – 35 hari dihitung dari hari sesudah berbunga
  • Kadar air berkisar 21 – 26 %
  • Kerontokan gambah mencapai 16 – 30% 9 ( cara mengetesnya cukup dengan meremas malai menggunakan tangan )

Pada umumnya para petani indonesia itu masih menggunakan cara tradisional dalam memanen pada, cara memanen seperti ini sudah diturunkan secara turun-menurun.

Berikut ini cara memanen padi secara tradisional :

1. Siapkan peralatan untuk proses memanen padi yaitu : Sabit, Terpal sebagai alas pada saat proses perontokan dan pastinya alat perontoknya kalo orang jawa biasa menyebutkan Gepyokan.

2. Setelah peralatan sudah siap, gunakan sabit untuk proses pemotongan padi, caranya sangat mudah anda cukup memegang satu rumpun batang padi lalu potong tepat pada batang bagian bawah dan kumpulkan dalam tumpakan kecil.

3. Apabila semua batang padi sudah terpotong maka kumpulkan tumpukan padi tersebut di dekat terpal yang sudah digelar.

4. Siapkan alat perontok padi tradisional lalu letakan pada atas terpal, cara perontokannya anda bisa dengan memegang segenggam batang padi lalu pukul-pukulkan padi ke alat perontok sampai padi benar-benar rontok, masukan padi yang rontok pada karung.

Kegiatan pengeringan merupakan salah satu kegiatan yang paling penting dalam mempertahankan mutu gabah. Kadar air gabah yang baru dipanen itu mencapai 20 – 25% sehingga anda perlu menurunkan kadar airnya dengan cara pengeringan gabah dibawah sinar matahari hingga kekeringan gabah mencapai 14% kadar airnya. Nah untuk mengetahui kadar air pada gabah itu sudah turun sesuai dengan standarnya gunakan Alat Moisture Meter Ket PM 450 ini memiliki tingkat keakurasian yang tinggi. Alat ukur ini sangat membatu anda dalam mengukur kadar air pada biji-bijian seperti padi, beras, jagung, kopi dll.

Penjemuran gabah sebaiknya dilakukan selama 2 – 3 hari apabila cuaca bagus sehingga gabah yang diperoleh dengan kadar air kurang lebih 14%, namun apabila dalam penjemuran terlalu lama maka akan berakibat gabah banyak yang pecah pada saat penggilingan. Setelah proses penjemuran selesai gabah dapat dimasukan ke dalam karung dan dapat disimpanan pada sebuah ruangan.