
Proses Mengolah Merica atau Lada Putih Pasca Panen – Merica atau biasa dikenal Lada merupakan salah satu rempah-rempah yang paling banyak digunakan sebagai pembuatan berbagai macam olahan masakan didunia. Tidak hanya sebagai campuran olahan makanan saja merica atau lada ini bisa juga digunakan sebagai obat tradisional yang berkhasiat yaitu terapi asma dan gigitan serangga.
Tanaman merica atau lada ini berkembang biak dengan biji, namun kebanyakan petani lebih banyak memilih dengan media penyetekan untuk mengembangkannya. Tanaman dan buahnya ini memiliki ciri khasnya sendiri tanamannya yang sifatnya merambat dan buahnya yang memiliki citarasa pahit, pedas, hangat dan aroma khasnya yang sangat kuat.
Penggunaan lada dalam masakan berfungsi sebagai penambah rasa pedas, aroma dan citarasa pedas inilah yang membedakan dari pedasnya cabe. Seperti eropa dan juga Timur Tengah yang selalu menggunakan Lada sebagai pemberi rasa pedas tersendiri. Merica atau lada sendiri memiliki dua jenis yaitu lada hitam dan lada putih dimana keduanya itu berasal dari satu pohon yang sama, hanya saja yang membedakannya yaitu proses pengolahannya saja. Sebelum merica atau lada ini digunakan ada beberapa tahapan pengelolahan Lada putih.
Berikut ini kita Cara Mengelolah Merica Atau Lada Putih :
1. Perendaman
Pertama buah lada yang masak baru saja dipetik dimasukan pada karung goni kemudian direndam dalam bak yang airnya mengalir. Tujuannya agar air rendaman itu bersih sehingga hasilnya nanti mendapatkan lada putih bersih, namun jika pengaliran tidak berjalan akan mendapatkan hasil lada putih kurang baik kotor, wana abu-abu atau kecoklatan. Perendaman ini dilakukan selama 7 – 10 hari, tujuan ini yaitu agar kulit pada buah itu lunak sehingga mudah dalam memisakan biji dan kulitnya.
2. Pembersihan Atau Pencucian
Lada yang telah melewati proses perendaman kemudian dikeluarkan dari karung dan dimasukan pada tempat seperti tampah atau bisa juga ember, lalu kulit buahnya dipisahkan dari biji dengan menggunakan tangan.
Setelah biji dipisah dari kulitnya masukan biji lada dalam bakul yang besar, kemudia cuci biji itu pada air yang mengalir lalu goyang-goyangkan agar kulit buahnya hayut terbawa air. Setelah biji benar-benar bersih kemudian biji di tiriskan hingga air sudah tidak menetes.
3. Pengeringan
Biji Lada yang sudah dibersikan dari kulitnya kemudian dijemur dibawah sinar matahari, proses pengeringan biji lada ini dilakukan selama 3-7 hari tergantung dengan cuaca pada saat itu.
Pengeringan biji lada ini dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah tikar atau tampah, pada saat proses pengeringan, tumpukan lada dibolak-balik dengan menggunakan garuk dari kayu, tujuan ini agar biji lada mudah cepat mengering dengan merata.
Merica atau lada sudah dianggap kering apabila diraba atau dipijat menggunakan tangan menimbulkan suara menggeretak dan pecah. Namun pengukuran begitu belum tentu benar, nah untuk lebih akuratnya anda dapat mengukur kadar air pada merica atau lada tersebut dengan menggunakan Alat pengukur kadar air atau moisture meter.
4. Penyimpanan
Setelah melakukan proses di atas dan lada yang sudah dinyatakan kering kemudian dimasukan pada karung atau wadah penyimpanan lainnya, biji lada yang sudah dimasukan di dalam karung disimpan pada ruang penyimpanan yang kering dan tidak lembab (Rh ± 70%). Sebelum meletakkan karung yang berisi lada itu sebainyaknya diberi alas dari bahan kayu setinggi 15 cm dari permukaan lantai tujuan ini agar karung tidak berhubungan secara langsung dengan lantai. Dari hasil pengolahan lada putih, untuk 100 kg lada basah yang masih bergagang dapat memperoleh antara 25-40 lada putih yang kering.