
Melakukan penanaman secara hidroponik sekarang menjadi buming karena penanaman hidroponik tidak begitu membutuhkan lahan yang luas dan penanamannya pun cukup mudah. Akan tetapi penanaman ini tetap harus membutuhkan perhatian khusus dan persiapam yang lebih matang, asalkan kita dapat memadahi nutrisi dan tempat yang diperlukan tanaman maka dalam bercocok tanam hidroponik juga akan memberikan hasil yang memuaskan.
Akan tetapi para pemula sering mengalami masalah pada tanaman hidroponik mereka contoh saja seperti mengalami masalah yang ada setelah tunas mulai tumbuh sekitar 6cm kemudian batangnya mengalami patah atau tumbang lalu mati. Agar dapat menghindari gagalnya penanaman hidroponik ada beberapa hal yang harus diperhatikan contohnya seperti pencahayaan yang cukup, kebersihan dan kualitas air, oksigen yang cukup, nutrisi yang cukup dan pastinya struktur yang mendukung media hidroponik.
A. Pencahayan yang cukup
Perlu untuk kita mengingat mengenai tanaman itu melakukan fotosintesis sebagai proses pengolahan makanan yang akan dijadikan sumber energi bagi tanaman, tanaman melakukan fotosintesis itu dengan bantuan dari sinar matahari. Jika kita melihat tanaman hidroponik batangnya menyusut dan layu itu artinya tanaman kekurangan penyinaran dari sinar matahari. Nah jika anda bercocok tanam hidroponik pada ruangan yang tertutup anda bisa menggantikannya dengan cahaya lampu, untuk pemberian cahaya pada tanaman biasa hanya membutuhkan waktu selama 8 – 10 jam setiap hari.
B. Kebersihan dan kualitas air
Penanaman hidroponik itu tidak memanfaatkan media tanah, jadi air yang digunakan dalam penanaman hidroponik itu harus sangat di perhatikan. Pastikan air yang digunakan sebagai media penanaman hidroponik itu mempunyai pH 5 – 7, nah agar dapat memastikan apakah pH dalam air itu sudah sesuai dengan ketentuannya anda dapat menggunakan alat ukur pH Meter.
Apabila anda menggunakan air PDAM sebagai medianya sebaiknya air itu di tampung dan di diamkan selama 7 – 10 hari sebelum air itu digunakan, hal ini bertujuan agar pH air sesuai untuk tanamannya.
C. Oksigen
Pada saat penyerapan nutrisi akar pada tanaman itu membutuhkan oksigen yang cukup, dalam melakukan penanaman hidroponik menjaga kadar oksigen dalam air itu sangat perlu diperhatikan dengan baik agar akar dapat menyerap nutrisi dengan baik. Akar dapat mengalami kesulitan dalam menyerap nutrisi apabila posisi air diam, agar dapat mencegah hal itu kita harus rutin dalam memberikan air setiap satu minggu sekali. Namun jika menggunakan paralon anda bisa menggunakan sistem aquaponik.
D. Pemberian Nutrisi
Hal yang dapat memberikan keberhasilan atau tidaknya dalam melakukan penanaman hidroponik yaitu pemberian nutrisi. Kesalahan yang kerap sering dilakukan pada seorang pemula yaitu salah dalam pembuatan dan pemberian nutrisi / pupuk hidroponik pada tanaman. Oleh karena itu sebelum melakukan penanaman secara hidroponik pastikan terlebih dahulu jika anda sudah memahami pemberian nutrisi yang tepat untuk tanaman hidroponik.
E. Media struktur pendukung hidroponik
Hal yang perlu anda perhatikan untuk media pendukung tanaman hidroponik seperti net pot, paralon dan lainya tidak boleh bergeser posisinya karena dapat menyebabkan batang tanaman mengalami patah. Bila tanaman sudah mulai tumbuh tinggi lebih baik tanaman diberi tiang penyangga agar lebih aman.
Demikian beberapa hal yang harus diperhatikan agar tanaman tidak rusak dan mengalami kegagalan dalam menggunakan sistem hidroponik.